Friday, October 10, 2014

TK Islam Al- Haamidiyah Jagakarsa

Bulan Oktober, sudah dekat dengan penghujung tahun 2014. Tahun ajaran baru masih cukup lama, masih pertengahan tahun 2015. Tapi ya itu, memang beberapa sekolah biasanya sudah mulai membuka pendaftaran di akhir tahun. Jadi keingat awal2 tahun 2013 lalu, mulai mencari2 sekolah buat Yla. Kayla lahir 26 September 2009, jadi untuk tahun ajaran 2013-2014 usianya 3 tahun 10 bulan, kurang 2 bulan ke 4 tahun untuk masuk TK. Kami akan sharing serta sedikit review seputar pengalaman survey sekolah TK buat putri kami yang tentunya sudah hampir 2 tahun lalu... Rada telat juga buat cerita, tapi gpp kan? Semoga masih ingat yaa... Oiya, kami melakukan survey ke sekolah bersama Kayla tentunya.

Beberapa kriteria yang sudah kami sepakati untuk sekolah TK Kayla tidak terlalu ketat harus begini ato harus begitu, karena kami menyadari di sekolah TK adalah masa2 bermain. Paling tidak, sekolah TK Kayla nanti memenuhi beberapa syarat utama sebagai berikut :
- TK Islam
- Lokasi tidak terlalu jauh dari rumah tempat tinggal kami
- Biaya terjangkau bagi kami

Di lingkungan kami banyak beberapa sekolah TK, diantaranya :
- Sekolah Alam Indonesia yang dulu lumayan dekat dengan rumah kami di Jl. Anda Ciganjur (sekarang pindah di Jl. Pembangungan Cipedak) : http://www.sekolahalamindonesia.org/
- TK Madania yang juga cukup dekat di Jl. M.Kahfi 1 : http://tkmadania.com/
- Bright School yang dulunya di Jl. Sirsak Ujung sekarang sudah pindah di Komplek Casamora : http://www.brightschool.sch.id/
- TK baru Nurul Sabil di Jl. Jagakarsa I : https://www.facebook.com/tkit.nurulsyabil
- TK Avicenna di Jl. M. Kahfi 2 : http://jagakarsa.sekolah-avicenna.sch.id/
- TK Melur di komplek BBD
- Tetum Bunaya di daerah Jl. Timbul : http://sekolahtetum.org/
- TK Citra Alam Ciganjur di Jl. Damai : http://www.citraalam.sch.id/
- TK Al Azhar Asyuhada di Jl. Jagakarsa
- TK Al Haamidiyah di Jl. Kecapi
- Early Step di Kebagusan : http://www.earlystepschool.com/
dan masih banyak lagi TK-TK lainnya...

Dari daftar yang saya sebut di atas, kami melakukan kunjungan ke beberapa diantaranya (tidak semua), yaitu ke TK Avicenna, TK Nurul Sabil, TK Al Azhar Asyuhada dan TK Al Haamidiyah. Kami memang tidak sengaja menyiapkan waktu khusus untuk survey sekolah di hari kerja untuk bisa melihat proses belajar mengajar di masing-masing sekolah. Kami berkeliling di hari Sabtu. Hal ini tentu saja membuat kami hanya bertemu dengan petugas sekolah atau guru yang sedang bertugas khusus untuk penerimaan siswa baru.

Sebagai informasi terbaru, saat ini beberapa sekolah sudah menggunakan sistem pendaftaran online. Jadi kita tinggal berkungjung ke web sekolah tersebut untuk mengikuti petunjuk pendaftaran yang disediakan.

Di jl. Jagakarsa I ada sekolah TK baru, TK Islam Terpadu Nurul Sabil, mereka baru mempunyai murid saat tahun ajaran 2012-2013. Saat itu hanya bertemu dengan penjaga sekolah dan diberi brosur. Untuk formulir pendaftaran dan pertanyaan2 ddisarankan untuk datang pada hari sekolah. Lingkungannya bersih, teduh, tempat bermain memadai begitu pun ruang belajarnya. Kondisi masih pada bagus, mungkin karena baru kali ya. Ada juga mobil jemputan sekolah. Untuk biaya pendaftaran saya rada lupa, formulir kalau tidak salah sekitar Rp. 150.000 dengan uang masuk sekitar 6 juta dan uang SPP Rp. 350.000 per bulan... Mungkin lebih jelasnya bisa berkunjung ke sekolahnya langsung kali ya... :)

Di TK Avicenna, kami bertemu dengan pegawai di ruang Tata Usaha, begitu menyampaikan niat kami untuk menanyakan tentang penerimaan siswa baru, kami langsung diberi kertas tentang catatan persyaratan dan biaya2 sekolah. Lengkap dari formulir, uang pangkal, SPP per bulan dan juga biaya2 lainnya. Sayang nya kertas nya sudah tak tahu kemana euy... Seingat saya (kalo salah mohon maaf) biaya formulir sekitar Rp. 200.000,- kemudian uang masuk nya sekitar Rp.13.000.000,- per bulan nya Rp. 700.000,-. Dari segi biaya cukup lumayan untuk ukuran TK menurut kami.... Prosesnya seingat saya ada tahapan tes, dintaranya wawancara.. Karena berfikiran bahwa sepertinya Kayla masih sukar berinteraksi dengan orang baru, kami terus terang mengkhawatirkan proses wawancara yang nanti akan diikuti... Kekhawatiran yang kurang beralasan sebenarnya, karena kita juga belum tahu kan anaknya nanti ternyata bagaimana... Kalo kondisi fisik sekolah, bisa dikatakan megah. Satu komplek besar mulai dari PG, TK, SD sd SMA. Untuk PG dan TK memang ada pembatas khusus yang memisahkan dengan tingkat pendidikan lainnya.

TK Al Azhar Asyuhada, lokasinya di Jl. Jagakarsa Raya, satu komplek dengan SD nya. Saat itu kami bertemu dengan petugas yang sepertinya merangkap bu guru di kantor sekolah. Kami mendapatkan brosur dan beberapa penjelasan tentang kegiatan sekolah. untuk biaya pendaftaran/formulir sekitar 200rb. Biaya uang pangkal 10jt dan bulanan nya 500rb. Kondisi sekolah menurut kami biasa saja dan rada panas.

Yang terakhir kami review adalah TK Islam Al-Haamidiyah di Jl. Kecapi Raya Jagakarsa. Karena kami berkunjung hari sabtu, maka kami hanya bertemu dengan penjaga sekolah. Tapi bersyukurnya, si penjaga sekolah memang dikasih kunci untuk bisa mengajak siapa saja yang datang untuk berkeliling sekolah. Dan tentu saja, kami mendapatkan brosur sekolah. Masuklah kami ke dalam lingkungan sekolah. Bangunan lama, itu kesan kami, tapi entah mengapa kami, (terutama saya) merasa nyaman di dalamnya. Tempat permainan di luar cukup memadai dan luas. Ketika kami tanya, "Mau neng sekolah disini?" dia jawab "Mau".. Baiklah, akhirnya saya memutuskan akan kembali hari senin pagi ke sekolah itu.

Hari senin, saya sendiri datang ke sekolah. Disambut dengan bu Yuli staf tata usaha sekolah. Formulir seharga Rp 150.000,- dan bisa dikembalikan segera dengan kelengkapan syarat2 seperti fotocopy Akta kelahiran, KK dll serta isian data. Oiya, syarat umur ternyata di sekolah ini Kayla pas banget, untuk TK minimal 3 tahun 10 bulan. Untuk biaya sekolah, seingat saya Rp 8.000.000,- itu sudah termasuk biaya pangkal, biaya seragam, tahunan sebesar Rp 1.750.000,- SPP bulan Juli Rp. 450.000,- Sistem penerimaannya berdasarkan ketersediaan formulir. Untuk PG, menerima 12 orang, TK A sebanyak 2 kelas, masing2 20 orang. begitu juga dengan TK B. Dan biasanya yang sudah masuk PG di situ akan lanjut ke TK A, jadi terbuka kesempatan buat 28 orang tambahan murid baru untuk TK A.

Setelah pendaftaran, akan diinformasikan untuk masa observasi, seingat saya saat itu dilakukan hari sabtu. Jadi para calon siswa dibagi sesuai pembagian kelasnya, dan diajak berinteraksi dengan ibu guru. Saat itu Kayla dipersilakan bermain dan juga dikasih selembar kertas untuk mewarnai. Cukup sekitar 1 jam. Selanjutnya seingat saya, saya mendapat telepon dari sekolah untuk pengambilan seragam dan undangan pertemuan wali murid sebelum masuk sekolah. Pada pertemuan wali murid, ibu kepala sekolah (ibu Retno Anomsari) menyampaikan tentang gambaran visi, misi sekolah dan metoda pembelajaran yang diterapkan di TK Al Haamidiyah. Di TK AL Haamidiyah tidak menekankan pada pendidikan baca tulis, konsep sepenuhnya adalah bermain dan bermain. Perkembangan anak dalam hal baca tulis dan berhitung akan didampingi sesuai kemampuan masing2, tidak dipaksakan. Konsep pembelajaran menggunakan sistem sentra. Ada sentra ibadah, sentra balok, sentra MOT (musik dan olah tubuh), sentra bahasa dan sentra seni. Pembelajaran bisa berpindah2 ruangan sesuai kegiatan sentra masing2 kelas. Satu hal yang sangat saya salut, di sini tidak diperkenankan melakukan perayaan pesta ulang tahun di sekolah. Jikalau ingin merayakan ulang tahun di sekolah, cukup dengan 1 kue sederhana dan minuman mineral gelas yang seluruh penghuni sekolah (90 siswa) plus guru, abdi, OB dan satpam harus merasakan semua.. Keren ya? :)

Setelah pertemuan dengan wali murid, hari senin dan selasa  minggu selanjutnya sengaja dikhususkan kepada siswa baru yang benar2 baru pertama kali sekolah di TK Al Hamiidiyah. Mereka adalah anak PG baru, dan beberapa siswa TK A yang bukan pindahan dari PG untuk bersekolah lebih awal. Bisa diistilahkan ini adalah pemanasan sekolah.. :)

Hari pertama Kayla masih saya temani, dan seperti kekhawatiran saya, dia masih minta ditemani terus sampai sekolah berakhir. Saya harus ikut menunggu di dalam kelas. Ada temannya yang seperti itu, ada juga yang sudah mandiri ditinggal orang tua.

Hari kedua sengaja diantar dengan pengasuh, tapi ternyata oleh bu guru sudah tidak boleh terlihat oleh anaknya. Lanjut hari2 selanjutnya yang hanya diantar saja. Menangis di awal, tapi selanjutnya lupa.. dan beberapa hari kemudian sudah sangat senang sekolah dan tidak mau tidak masuk.

Yang saya rasakan, TK Al Haamidiyah ini sangat bagus. Pendidikan agama terpadu. Anak dididik untuk dibiasakan berwudlu tiap pagi, melakukan ikrar bersama, membaca iqro' dan tentu bermain sambil belajar. Hampir setiap minggu ada jadwa assembly. Dimana anak2 sudah mulai dilatih untuk unjuk keberanian dih adapan teman2 dan ibu guru. Nama kelas akan berganti tiap tahun sesuai tema tahun tersebut. Ada kegiatan field trip 2 kali dalam setahun, pendidikan makan. Per 6 bulan sekali pemeriksaan dokter gigi dan masih banyak kegiatan lainnya.

Sebagai informasi, per tahun ajaran 2014-2015 kemarin, yayasan berkeputusan untuk merenovasi total kondisi bangunan sekolah yang memang sebelumnya adalah gedung tua. Jadi, saat ini sarana belajar anak2 dilakukan di lokasi halaman sekolah yang dibangun semi permanen, ber AC dengan fasilitas bermain outdoor yang terbatas. Tapi Alhamdulillah, berkat usaha ibu kepala sekolah dan para guru, juga dukungan orang tua, anak2 tetap happy bersekolah.. Kegiatan juga tetap berjalan normal dengan penyesuaian dan tetap berkesan.. :)

Semoga review saya tenyang TK Al Haamidiyah Jagakarsa bermanfaat yaa...

Thursday, October 09, 2014

PPR / KPR DKI Syariah

Melanjutkan tulisan saya sebelumnya, saya ingin berbagi tentang pembiayaan rumah yang kami pilih. Kami memakai jasa pembiayaan rumah, karena memang kami belum mampu untuk beli rumah secara tunai maupun cash keras, mampunya baru sedia biaya DP dan selebihnya nyicil :)

Jadi, developer kami dari awal sudah membebaskan kami untuk memilih partner pembiayaan. Kebetulan mereka sudah biasa bekerjasama dengan DKI Syariah. Pucuk dicinta ulam pun tiba, kami pun dari awal sudah berencana untuk memilih bank syariah, hanya saja belum tahu mau pakai bank syariah apa. Sempat browsing beberapa, tapi belum mengambil keputusan dan menghubungi bank syariah manapun untuk pembiayaan. Dengan pertimbangan karena developer sudah bekerjasama dengan DKI Syariah dan di Bank DKI ada penawaran program bisa sd 50% dari income gabungan untuk karyawan BUMN, akhirnya kami sepakat pilih bank DKI Syariah.

Berbagi alasan kami kenapa milih bank syariah, antara lain sebagai berikut:
  1. Berniat karena Allah sehubungan dengan keyakinan dan upaya kami menjadi umat yang lebih baik
  2. Wujud upaya kami untuk lebih menenangkan hati
  3. Kepastian tingkat angsuran yang lebih firm dalam jangka panjang sehingga kami tidak dipusingkan dengan angsuran yang semakin naik (kemungkinan turun koq ya keciil banget :)) setiap saa
Cara perhitungan bank dki syariah dalam menentukan besar cicilan cukup sederhana :
Contoh :
Jumlah plafond pinjaman = 100.000.000
Tenor pinjaman = 10 tahun = 120 bulan
Margin = 7.5% = 7.5% x 100.000.000 = 75.000.000
Total = Plafond +  Margin = 175.000.000
Angsuran per bulan = Total / Tenor = 1.458.333

Atau  untuk menentukan anguran bisa dengan rumus sederhana sbb :
((Tenor bulan * % Margin * Total) + Total)/Tenor bulan =
((120 x 7.5% x 175.000.000) + 175.000.000) / 120 = 1.458.333

Jika ada yang beranggapan bahwa tingkat margin yang ditawarkan bank syariah lebih tinggi dari bank konvensional, saya rasa hal itu perlu ditambahi penjelasan lebih lanjut. Untuk pembiayaan kami yang pertama pada tahun 2010, margin yang ditawarkan adalah sebesar 7,25% flat selama 10 tahun yang setara dengan rate margin sekitar 11% efektif (saya lupa tepatnya). Dengan kepastian jumlah angsuran yang sudah disepakati setiap bulannya sampai dengan masa berakhir pembiayaan, saya berfikir angka sebesar itu tidaklah terlalu tinggi. Dan lagi, komposisi pokok vs margin yang dihitung dari tahun pertama sampai tahun ke 10 adalah tetap sebesar 58% : 42%. Ternyata skema ini sgak berbeda dengan pembiayaan kami yang kedua, untuk tenor 5 tahun, margin yang ditawarkan per Juni 2014 kemarin adalah 6.98% setara 12.5% efektif dengan komposisi pembayaran angsuran menggunakan metoda anuitas. Saya baru tahu metoda pembayaran angsuran yang berbeda ini saat legal bank DKI Syariah memberikan tabel rincian angsuran selama 5 tahun saat akan akad pembiayaan. Dan setelah saya tanyakan, hal ini karena kebijakan management terbaru adalah seperti itu. Tapi kembali lagi, bank konvensional ataupun syariah, itu adalah pilihan pribadi masing2.. :)

Balik lagi ya... Jadi, begitu kami sudah yakin dengan pilihan rumah, plus lembaga pembiayaan yang akan kami pilih, kami mulai berkomunikasi dengan marketing dari bank DKI Syariah. Bank DKI Syariah yang kami tuju adalah Bank DKI Syariah Cabang Wahid Hasyim. Oiya, sebagai informasi, permohonan kami dilakukan di tahun 2010 dengan akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik (IMBT) yang dikenal dengan Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Sewa, dan di tahun 2014 ini kami sudah juga kembali melakukan PPR dengan skema murabahah akad wakalah untuk pembelian material bangunan guna renovasi rumah kami yang telah kami beli tahun 2010 itu. Persyaratan untuk PPR baru maupun PPR renovasi sama seperti melakukan permohonan baru, jadi berikut saya sebutkan persyaratan per 2014 saja ya...  persyaratan yang diperlukan adalah sbb :
  1. Mengisi Formulir KPR Bank DKIS
  2. FC KTP Pemohon dan Suami/Istri
  3. FC Kartu Keluarga dan Surat Nikah/Cerai
  4. Pas Foto Pemohon dan Suami/Istri
  5. Surat Keterangan Dari Perusahaan/Tempat Bekerja
  6. FC Surat Pengangkatan Pegawai Tetap
  7. FC NPWP Pribadi 
  8. Asli Slip Gaji Bulan Terakhir
  9. FC Rekening Tabungan/Rekening Koran 3 Bulan 
  10. Surat Pesanan Rumah dari Penjual atau Developer
  11. FC SHM/SHGB, IMB, dan PBB Terakhir
Setelah persyaratan lengkap, segera kami serahkan ke marketing Bank DKI Syariah untuk diverifikasi dan dilakukan survey ke lokasi. Tak perlu bingung ketika menuliskan besaran plafond yang kita harapkan disetujui, tapi tentunya sudah dengan perhitungan kasar ya, semisal berapa persen dari kemampuan mengangsur yang bisa kita siapkan. Semisal 30% dari gaji kita, atau bahkan 50%.

Setelah semua persyaratan selesai, selanjutnya dokumen kita akan diserahkan ke bagian legal untuk diproses secara hukum. Berdasarkan pengalaman, tidak berapa lama, sekitar seminggu sampai 2 minggu kita akan dipanggil untuk bertemu dengan pihak Notaris dan menandatangani beberapa dokumen. Pertemuan dengan notaris dilakukan oleh suami istri, tidak bisa salah satu.

Saat proses verifikasi, biasanya terjadi komunikasi antara kita sebagai pemohon dengan pihak Bank tentang besaran plafond yang kita ajukan. Jika yang kita ajukan memang memenuhi perhitungan bank, maka akan bisa langsung disetujui. Jika yang kita ajukan terlalu besar, kita akan diinformasikan dengan beberapa pilihan, semisal memperbesar DP atau memperpanjang jangka waktu pembiayaan. Proses pengajuan berkas sampai dengan selesai verifikasi bisa bervariasi, tapi biasanya mereka punya range waktu sekitar 2 minggu. Tergantung dengan jadwal survey yang mereka lakukan di beberapa tempat.

Sebelum bertemu notaris, kita akan memperoleh surat pemberitahuan persetujuan pembiayaan yang berisi penjelasan lengkap tentang pembiayaan kita. Kita juga diminta tandatangan di dokumen rincian biaya atas PPR. Tentang biaya2 ini, berikut gambaran rincian yang bisa saya sampaikan :
  1. Biaya administrasi
  2. Biaya Asuransi : jiwa dan kebakaran
  3. Biaya notaris : sesuai jenis pembiayaan (baru atau renovasi)
  4. Biaya lain-lain
Untuk pembiayaan saya yang awal (rumah baru) biaya yang perlu dipersiapkan sekitar 8% dari total plafond yang disetujui. Sedangkan untuk pembiayaan renovasi, biaya nya sekitar 5% dari plafond yang disetujui. Keduanya sudah termasuk saldo sebesar 1xangsuran yang diblokir di rekening kita untuk jaminan.

Setelah proses penandatanganan persetujuan pembiayaan, selanjutnya kita akan bertemu notaris untuk akad pembiayaan dan memeriksa bersama2 beberapa dokumen dengan notaris dan kita paraf bersama Setelah itu, pencairan biaya pembiayaan akan dilakukan oleh pihak bank. Jika pembiayaan dengan developer, mereka akan mendapatkan pencairan sesuai progres pekerjaan. Sedangkan untuk pembiayaan renovasi, dana pembiayaan akan dicairkan ke rekening kita

Semoga bermanfaat yaa... :)

Wednesday, October 08, 2014

Home Sweet Home

Cerita tentang per-tempat tinggalan ini diawali dengan saya yang ikut nebeng di kosan suami di daerah Pinang Ranti Jakarta Timur segera setelah kami balik Jakarta sehabis menikah, dilanjutkan dengan hunting kontrakan yang akhirnya menemukan jodohnya dari koran Post Kota. Kontrakan yang langsung kami survey ke lokasi yang letaknya jauh juga dari kos2an tempat kami tinggal saat itu, yaitu di daerah Ciganjur Jakarta Selatan.. Sama sekali buta daerah situ pada awalnya dan akhirnya menemukan lokasi kontrakan saat hari sudah mulai petang.. Rada masuk ke dalam dan dekat kebon sebenernya, tapi entah mengapa saya langsung merasa cocok dan bilang iya ke suami.. Dan jadilah kami menempati resmi kontrakan tersebut sejak 9 November 2008 sampai dengan setahun ke depan..

Kontrakan sederhana, bangunan kopel, lebih tepat disebut rumah petak mungkin. Ada 2 kamar, 1 ruang tamu langsung los dengan ruang tengah diikuti dengan 1 kamar mandi, dapur kecil dan ruangan terbuka di belakangnya.. Kalo tidak salah ingat waktu itu kontraknya sekitar 6 sd 7 juta setahunnya. Cukup untuk tempat tinggal kami berdua, tapi kalau ada orang tua atau sodara datang, sepertinya bakal kerepotan jg dengan ukuran ruangan yang serba mini... Sangat disayangkan kami tidak punya dokumentasi rumah kontrakan pertama kami ini.. Tidak banyak perabotan baru kami di rumah ini.. Hanya tempat tidur lengkap kasur yang 1 set dengan lemari pakaian kami dan juga meja rias kecilnya. Ada juga tempat tidur kecil yang sengaga dibawain orang tua dari Bandung. Ruang tamu plus berfungsi sebagai ruang keluarga hanya kami beri karpet kecil dan meje TV kecil cukup untuk TV nya. Kulkas sengaja kami langsung beli yang 2 pintu karena tujuan nanti menyimpan ASI kalau seandainya kami punya bayi..

4 bulan menikah, Alhamdulillah saya hamil.. Mulai lah kemudian kami berfikir ke depan, bagaimana jika nanti kami yang sama2 bekerja harus meninggalan bayi kami. Tentu akan ada asisten yang membantu kami, dan tidak mungkin jika kami masih tinggal di kontrakan yang saat itu kami tempati. Mulailah kami hunting tempat kontrakan lain yang lebih memadai untuk kami. Kenapa kontrakan lagi? Karena terus terang setelah dihitung-hitung kami belum mampu untuk membeli rumah sebagai tempat tinggal permanen kami.. Iklan sewa rumah rajin kami buka, post kota juga rajin kami beli.. sampai akhirnya saya harus mudik ke Malang untuk lahiran, kami belum juga mendapatkan kontrakan yang memenuhi kriteria kami. Baik lokasi, kondisi rumah, terlebih tentang budget. Sampai akhirnya suami balik ke Jakarta, hunting kontrakan dilanjutkan, dan Alhamdulilah detik2 akhir masa berakhir kontrakan rumah di jl H.Raiman, akhirnya suami berhasil mendapatkan kontrakan buat keluarga kecil kami yang akan nambah bayi kami dan nantinya asisten rumah tangga kami. Rumah baru di komplek perumahan Pesona Alam Jagakarsa sektor 3 Jl. Perikanan milik suami istri yang memang sengaja beli untuk investasi. Jadilah kami penghuni pertama rumah baru itu sejak November 2009...

Kami sudah kadung cinta dengan lingkungan sekitar Ciganjur, Jagakarsa dan Ragunan... sehingga kami bercita2, jikalau sudah cukup uang untuk DP membeli rumah, inginya di daerah sini.. Target kami, dalam setahun sejak pindah kontrakan, kami sudah harus pindah lagi, akan tetapi ke rumah kami sendiri.. Menabung sedikit demi sedikit, tiap weekend sering mengagendakan melongok perumahan2 baru di sekitar, browsing internet info rumah dijual... Sering kali ada yang cocok lokasi, model bangunannya, tapi tidak cocok dengan budget kami... Ada yang cocok dengan budget, tapi tidak sesuai harapan dengan kriteria kami. Pernah akhirnya kami memperluas target lokasi sampai ke depok dan juga survey ke sana, akan tetapi tetap saja belum sreg... Memang ya, rumah itu seperti jodoh... kadang kala kita tidak tahu skenario yang tersusun yang akhirnya mempertemukan rumah idaman kita... hehehe....Sampai akhirnya perburuan kami berlabuh di Perumahan Indah Minimalis Jl Kemenyan Indah Ciganjur Jagakarsa. Dikembangkan oleh developer suami istri yang jg mendirikan beberapa cluster kecil di sekitar jagakarsa.

Komplek kecil kami terdiri dari 6 rumah, berpagar 1 tanpa ada satpam. Bisa dibilang hampir menyatu dengan lingkungan sekitar.. Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya kami sepakat memilih kav no. 4 yang lokasinya di pojok menghadap ke barat yang pada saat itu memang kav 1 dan 6 yang ukuran tanah lebih luas dan berada di tepi jalan telah ada yang membeli. Rumah kami dalam kondisi awal ditawarkan sebesar 108/45, dan akhirnya kami nego dengan pengembang untuk penambahan ruangan yaitu kamar tidur pembantu dan kamar mandi pembantu yang sangat minimalis sehingga bangunan menjadi 54 m2.

Alhamdulillah, akhirnya sesuai yang dijanjikan, 6 bulan kami bisa pindah ke rumah baru bebarengan dengan masa kontrak kami yang berakhir. Rumah yang kami beli dengan modal nekad, keberanian tinggi dan berhasil menge-nol-kan tabungan kami berdua.. Bismillah semoga rumah kami menjadi sebaik2 tempat2 kami berteduh dan barokah.. Aamiin..

Sebagai penutup, ijinkan saya berbagi tips tentang serba-serbi hunting rumah yang sesuai dengan kondisi kami, keluarga baru, target membeli rumah baru di dalam perumahan yang bukan seken dan benar2 berdua bersama merintis kenekatan beli rumah.
  1. Tentukan lokasi yang hendak dijadikan target pencarian rumah yang akan dibeli, karena menurut saya ini merupakan faktor utama dalam menentukan rumah pilihan. Bisa karena faktor jarak dengan tempat kerja, sarana fasilitas umum, jarak dengan pintu tol, atau kriteria lain yang tentunya sudah kita tentukan sebelumnya.
  2. Rajin2lah mengunjungi situs2 properti. Saya dan suami hampir setiap hari seolah tak henti berkunjung ke rumah123.com, rumah.com dan beberapa situs lainnya.
  3. Sempatkan waktu berkeliling di daerah target lokasi, pengalaman kami, sering kami menemukan perumahan2 kecil yang terdiri dari beberapa rumah tapi tidak beriklan di internet dan ternyata lumayan memenuhi kriteria rumah pilihan kami.
  4. Gali informasi sebanyak mungkin dari developer, marketing, maupun tukang atau mandor yang sedang bekerja di lokasi perumahan yang kita survey. Jangan ragu menanyakan pertanyaan2 kepada marketing. Apalagi jika kita sudah sering survey, template pertanyaan akan sudah bisa kita perkirakan sehingga obrolan menjadi lancar. Dan tanyakan dimana lagi developer tersebut membangun proyeknya untuk target selanjutnya.
  5. Jika di lokasi yang kita tuju belum ada contoh rumah jadi, bisa kita tanyakan dimana lagi developer tersebut membangun proyeknya untuk kita bisa lihat.
  6. Tetap berpegang pada budget yang kita tentukan.

Demikian kiranya tips2 mencari rumah yang bisa saya sharing, semoga bermanfaat.. happy hunting... :)