Thursday, December 23, 2004

S t a t u s

Hari gini mikirin status ? Eitss ... status apa dulu neh ? Jomblo ato dah nikah ? Mahasiswa or karyawan ? Permanent or kontrak ? Ato malah pengacara ? (pengangguran banyak acara ? .. hehe .. )

Dulu nih ... aku paling anti banget kalo bicarain yang namanya status, suka susah jawab plus dilanjutkan bingung kasih penjelasan. Apalagi pertanyaan itu sering banget ditanyain sama mereka-mereka yang basa-basi ato emang pingin tahu beneran tentang aku. Bete ? Dikit .. :) Secara gak langsung bikin minder juga lho ... Mo jawab dah nikah kok ya kenyataannya belum padahal temens dah banyak kasih ponakan. Mo jawab dah kerja kok ya masih bolak balik kampus tiap hari. Trus yang tiap hari ngantor di kantor orang itu sapa ? Permanen kontrak ya ? hehehe ... gotcha!!

Tapi sekarang, yen tak pikir-pikir ... ngapain juga memusingkan hal semacam itu. Masih banyak hal lain yang perlu mendapatkan perhatian pemikiranku. Tugas di kampus ama rencana TA buat ngelancarin kuliah biar gak bingung jawab mahasiswa ato karyawan lagi. Trus tentang kerjaan yang tiap hari countdown jatah kontrak ? Ini harus disyukuri besar-besaran, masih banyak orang yang pada nganggur sampai sekarang. Kalo ternyata kontrak abis trus nganggur sementara or cukup lama? Allah Maha Kaya, akan ada jalan lain buat kita. Enjoy this life with smile.

About kesendirian ? Menjalankan ibadah dengan penuh ketenangan bersama seseorang yang dipilihkan olehNya buatku. Hhhmmm .... Indah banget ya ? ... Itu sebagian dari rencana masa depan yang tetap dijalankan dalam doa dan usaha .. hehe ...

Dari ini semua, satu yang bisa bikin kita tetep survive. Syukur, syukur dan syukur tiada henti. Rencana-Nya terlalu rapi untuk kita singkap meski hanya pengen ngintip dikit aja. Percaya akan KebesaranNya dengan tetap doa dan tentu juga usaha. Pasti ada hikmah dibalik semua yang kita hadapi. Tidak merasakan hikmah itu sekarang ? besok, lusa, atau someday pasti akan kita rasakan.

Tetap semangat buat all my prends untuk hari jumat besok ya ...
Allah bersama kita semua

Wednesday, December 22, 2004

Hari Ibu

Desember, 22 ... banyak alert, artikel maupun ucapan yang menunjukkan ucapan untuk sosok seorang ibu. "Selamat Hari Ibu".

Aku termenung, ingin rasanya secara tulus aku mampu mengucapkan kata2 itu pada ibuku. Ibu yang sangat berarti besar dalam hidupku. Mengandung, melahirkan, menyusui, merawat, mengasuh, mendidik dan segala me- lainnya yang berarti positif hingga menjadi diriku yang sekarang ini. Namun apalah, ibuku bahkan mungkin tidak terlalu paham akan adanya hari ibu di hari ini. Beliau adalah produk masa lalu yang berkembang dalam segala keterbatasan ilmu pengetahuan, bahkan untuk sebuah peringatan akan dirinya sendiri di setiap 22 desember.

Kesederhanaan, kepolosan, kerendahan, keluguan dan segala sifat yang jauh dari sentuhan kemodern-an, itulah yang setiap kali kulihat dari dirimu. Bukan tidak pernah ketika saat kita berkomunikasi ternyata bahasa yang kusampaikan ternyata sulit untuk kau terjemahkan dalam pengertianmu. Namun sungguh, kau tetap sabar .... Bukan berarti ketidaksepahaman kita itu membutakan mata hatimu untuk memahamiku. Bahkan kau jauh lebih peka dariku. Maafkan aku ibu, aku masih harus banyak belajar darimu.

Dalam bisikan angin yang menyapa, ingin kusampaikan selamat hari ibu kepada semua ibu yang telah berbuat lebih dari kemampuannya untuk semua buah hati mereka. Maafkanlah semua tingkah laku anak2mu yang tidak jarang melukai perasaanmu dan engkau jarang menunjukkan luka itu pada kami. Kebahagianmu yang terletak pada kebahagiaan kami, semoga dapat engkau rasakan.

Ya Allah ... berikan milikMu yang terbaik pada ibu kami. Amin


Semua milikNya

"Wis, ra usah dipikir masalah duit, engkok ben dirembug sedulur, sing penting saiki awakmu cepet waras ..." (udah, gak usah dipikir masalah uang, ntar biar dibicarakan semua saudara, yang penting sekarang kamu cepat sembuh).
Deg, jantungku seperti berhenti mendengar ucapan seseorang yang sedang menunggui pasien di sebelah kakekku. Pembicaraan yang tak sengaja kudengar karena memang kebetulan posisi kami waktu itu cukup dekat. Di tengah kondisi kritis yang dihadapi pasien itu pasti dia tidak hanya merasakan kesakitan akan sakitnya tapi juga beratnya pikiran masalah keuangan rumah sakit yang nanti harus diselesaikannya. Tapi sungguh hanya karena untuk membesarkan hati si sakit atau memang sudah ada persiapan dana sehingga saudaranya berupaya menghilangkan kegundahan hatinya. Tak kudengar jawaban si sakit atas pernyataan yang bernada menghibur itu, mungkin dia terlalu lemah untuk bersuara.

"Ya Allah, kuatkan kami semua yang tengah mengahadapi ujian yang tengah Kau berikan. Kepada kakekku yang habis operasi, kepada pasien di sebelah kakekku dan juga kepada pasien-pasien lain serta semua keluarga yang senantiasa berada di dekat mereka semua. Jadikan ujian ini sebagai jalan menuju kedekatan kami dengan Mu. Sakit dan sehat adalah anugerah dariMu. Mampukan kami untuk selalu mensyukuri semua karuniaMu. Amin."

Tuesday, November 30, 2004

AlamMu yang indah

Sabtu, 27 Nopember'04 ...

Sejak pagi surabaya dah mendung, pun sampai siang saat aku dah mo siap2 berangkat kumpul di kantor buat perjalanan ke probolinggo rame2 untuk menikmati suasana lain bumi jawa timur. Probolinggo, tepatnya ke desa ranu gedang yang disana terdapat danau dengan nama yang sama serta aliran sungai ... (lupa namanya) yang penuh dengan jeram (.. katanya sih, abis blom tahu), sangat pas buat rafting.

Akhirnya nyampe juga di basecamp Noars, biarpun cukup telat (dah malem) karena musti nunggu temen yang kejebak macet. Bayangan camp yang siap huni buat istirahat yang sudah siap sedia ternyata hanya mimpi. Gimana gak, ternyata buat menuju tempat camp yang ada di tepi danau itu kita musti diangkut ranger yang kemudian masih harus jalan kaki sekitar 30 menit dengan arena yang curam, gelap, licin dan tentu saja dingin campur keringat karena emang capek jalan. Kaki sampe gemeter lho ... pake acara ada yang jatuh2 segala.

Karena dah gelap, alhasil nyampe di camp kita2 gak bisa liat pemandangan sekitar. Tapi gpp lah, besok pagi juga bisa. Dan ternyata ... Subhanallah ... pemandangan nya indah banget lho .. Swear!! Danau tempat kita camp seperti mangkuk yang sekelilingnya pohon dengan kondisi tanah yang semakin meninggi. Lebih tepatnya bisa dibilang lembah kali ya ... Bagus banget..
Sampai agak siang kita musti naik lagi ke basecamp buat siap2 rafting ...
Seru gimana lagi ya ? ...

To be continued ....



Friday, November 26, 2004

Lebaran Kemaren

Gak kerasa lebaran udah berlalu hampir seminggu. Kayak karyawan beneran, aku dapet kemurahan buat libur seminggu. Seminggu penuh di rumah plus keliling silaturrahim ke keluarga dan jujur cuman maen ke satu orang temen sekampung. Abisnya cuman dia temen dari TK sampe SMP yang masih keep in contact ama aku. InsyaAllah jika masih diberi kesempatan buat ketemu lebaran lagi tahun depan, pengen banget bisa maen ke semuanya. Eiittsss ... silaturrahim kok nunggu lebaran ? Wah .. wah .. salah bener ya, tapi inilah kenyataan. Pada sibuk sendiri, meski hampir tiap minggu pulang kampung tapi gak pernah realisasi buat menjalin silaturrahim. Dasar aku! niat nya aja udah kurang, apalagi buat ngelaksanain nya. Ahh ...

Gak tahu kenapa, seminggu kemaren di rumah diem-diem aku suka sekali liatin wajah ibuku. Cerah, seperti bersinar dan damai aja kalo liatnya. Cantik ? Gak juga, tapi ya itu .... bersinar, teduh dan menyejukkan. Ibuku yang lugu, sering salah kalo sebut istilah yang agak asing, tidak familiar dengan perkembangan teknologi dan terlalu polos dalam komentar nya. Ah ibuku, meski demikian aku benar2 bersyukur memilikimu. Tataplah dengan kesederhanaanmu.

Setiap kali aku sering bilang, ".. dongakne ya buk ..." ("..doain ya bu.."), padahal aku tahu, dalam doa yang kau panjatkan padaNya ditiap malam, selalu ada untukku. Yang terbaiklah yang kau mohonkan untukku. Terima kasih bu ...

Ada keinginan kecil yang selalu kupelihara dan ingin sekali kupersembahkan buat ibuku tercinta. Tapi ntar dulu ya ... kalo kuceritakan takut gak kesampaian. Harapanku sih moga terlaksana. Semoga ...

Friday, November 12, 2004

Fitri ?

Beberapa hari ke depan InsyaAllah kita akan dipertemukan kembali dengan Hari Raya Idul Fitri. Berarti udah setahun lewat dari hari raya idul fitri tahun kemaren. Setahun ... waktu yang cukup panjang dalam hitungan tapi terasa cepat dalam perjalanannya. Udah ngapain aja ya setahun kemaren ?

Andai kita punya copy catatan amal perbuatan kita seperti yang udah dicatat para malaikat, bakal seperti apa ekspresi kita saat melihatnya? Sepertinya kita akan terhenyak dengan banyaknya catatan kecil yang berisi peringatan buat kita. Yang artinya, banyak hal buruk yang kita lakukan dan sesegera mungkin butuh perbaikan.

Pintu menuju fitri sudah dibuka dari awal Syawal pada tahun sebelumnya, sebelumnya, dan sebelum-sebelumnya lagi. Begitu lebar dan panjang pintu yang terbuka membuat kita terlena dan bersikap menunda. Besok aja deh, besoknya lagi, besoknya lagi ... sampai akhirnya ... tak terasa Idul Fitri tahun berikutnya sudah tinggal menghitung hari.

Astaghfirullahaladzim ... sungguh berdosa hambamu ini yang telah melewatkan waktu dengan kesia-siaan. Pantas kah jika di hari yang fitri esok hamba merasakan nikmatnya kefitrian itu ? Begitu banyak kealpaan yang sengaja kami lakukan. Ya Allah ... karuniakanlah kepada kami usia yang bermanfaat, yang mampu kami isi dengan pengabdian atas ridlo-Mu sehingga kami pantas untuk mendapatkan fitri itu.

Amin.


Wednesday, November 03, 2004

Keep Smiling

Pagi yang cerah, semoga demikian dengan hari yang akan kulewati. Ingin sekali aku memulai dengan ucapan maaf yang teramat dalam buat saudaraku yang kebetulan kemaren masuk pagi. Maaf karena kamaren aku sudah tidak bersahabat denganmu. Aku juga ga ngerti kenapa hari kemaren terasa keruh. Padahal ga ada yang salah, ga ada tamu yang dateng, bahkan ga ada masalah yang tengah kuhadapi. Nervous karena hari pertama ujian tengah semester ? Mungkin kali ya. Tapi aneh aja kalo sampai aku mengalami hal itu karena selama ini aku paling santai dengan yang namanya ujian. Even itu uas sekalipun. Yah, semoga aja ini jadi pemicu semangatku buat lebih baik di semester ini. Pengen cepat lulus nich ... ! Doain ya ...

Ada satu yang berharga untuk dipelajari dari peristiwa kemaren. Ternyata suliiiittt banget buat tetep bersikap manis di hadapan orang lain ketika hati kita sedang tidak tersenyum, bahkan meski kita ga berhadapan dengan orang tersebut secara langsung (terutama buat orang-orang jujur .. hehehe). Ini bukan berarti kita harus bermuka dua atau berbohong. Sok manis di hadapan orang lain sementara kita sebenernya pingin marah-marah, bukan begitu maksudnya. Diambil positifnya aja ya, kita musti tetep jaga hati dengan baik sehingga nantinya tercermin juga di sikap kita yang juga tetap terjaga. Sapa sih yang mau disengitin sementara kita ga ngerasa salah apa-apa ke orang itu ? Iya ngga?
Buru-buru nyari kaca aja kalo ada tetangga yang bilang dari tadi kita kok manyun terus. Pasti dengan senyum akan lebih manis, terlebih kalo senyum itu keluar dari hati :)

Sekali lagi, maap ya bro, ...
Up next better deh

Friday, October 29, 2004

One day after that day

Alhamdulillah ... akhirnya tersampaikan juga pertanyaan itu. Pertanyaan yang beberapa hari ini mengusik pikiranku karena sms yang membuatmu ingat akan Ramadhan 2001.

Ramadhan 2001 lalu ....
Astaghfirullahaladzim ... tak henti-hentinya kumohon ampunan padaMu ya Allah ... Bulan baik yang harusnya juga menjadi awal baik bagi kita ternyata kita nodai. Hari demi hari yang kita lalui selepas itu mengalir begitu saja tanpa ada usaha untuk saling mengingatkan kesalahan kita. Dan akhirnya memang ini yang terbaik. Allah masih sayang kepada umatNya yang nyata-nyata berlumur dosa. Kita terjaga dengan cara Nya, berpisah.

Ramadhan 2004 kini.
Yah ... meski jawaban yang kuperoleh tidak sepenuhnya memuaskan, satu yang penting, semoga yang menjadi doaku akan terwujud. Menjadikan masing2 dari kita menjadi lebih baik dari yang kemaren.Aku benar2 minta maaf klo sebelum kita membicarakan hal itu kemaren aku sudah berprasangka buruk tentang ingatanmu ke aku. Simpan rapat-rapat aja semua kenangan. Jaga baik-baik yang sekarang udah ada.

Sebenernya aku pengen juga menyampaikan bahwa untuk berubah menjadi lebih baik, kita gak perlu kompromi dengan waktu. Kita gak tau kapan ujung usia dan adakah kesempatan yang masih bisa kita gunakan untuk berbenah.
Mari kita mulai bersama-sama dari sekarang untuk menjadi lebih baik.

Semoga ....

Tulisan

"Ikatlah ilmu dengan menuliskannya .."
Pesan singkat yang sebenernya udah dari dulu kuingat untuk berusaha kulakukan. Tapi tau kenapa hari itu aku enggan membawa meski hanya secarik kertas dan sebuah pulpen. Cukup dengerin aja lah, begitu pikirku. Bagai ditembak, tak dinyana ternyata ustadzah yang kuhormati itu benar-benar kembali menyampaikan pesan singkat ihwal tulis menulis untuk ceramah kali ini. MasyaAllah ... ampuni hamba Mu ini ya Allah. Terima kasih untuk selalu mengingatkanku dengan berbagai caraMu.

Begitupun tausyiah sholat dhuhur kemaren, mencatat juga harus dilakukan untuk mereka yang berhutang. Seseorang akan terganjal untuk masuk syurga andai ia masih punya utang yang belum ia selesaikan. Pasti sayang kan ....

Start from today, aku ingin kembali menulis. Kembali melestarikan hobi yang sekian lama terpendam dan dah lamaaaaa banget gak tersalurkan. Semoga bermanfaat bagi aku pribadi 'n all readers yang baca. Paling gak buat sedikit remainder perjalanan hidup kita.

Semoga bermanfaat
Salam