Wednesday, August 10, 2005

Mengalir dengan irama dan rasa

Sungai itu berkelok-kelok. Terkadang ada begitu banyak air yang mengalir dengan tenang menentramkan, beriak-riak kecil, tapi tak jarang menghanyutkan. Ada kalanya sungai itu tak berair sama sekali di saat kekeringan melanda. Ada kalanya air menjadi bah ... meluap .. banjir dan menimbulkan keresahan sekelilingnya ...

Yah ... demikian pun kehidupan kita .. penuh dinamika dan irama. Andai saja diijinkan, ingin rasanya irama riang yang senantiasa terdengar. Tapi mungkin akan terkesan membosankan jika hanya itu yang mewarnai telinga kita ... Butuh sentuhan irama lain yang akan memberikan kejutan manis, asam, pahit, getir atau bahkan pedas barangkali... (hehe .. ngelantur!.. kok jadi ke makanan .. )

Aliran sungai, irama, rasa ... apa hubungannya ya ? Hmmm .. ya itulah gambaran hidup secara visual .. mengalir seiring waktu, terdengar indah dan sengau, berasa manis ataupun pahit .. Agak nyambung kan ?

Tak mungkin kita kuasa menghentikan waktu ... menghentikan aliran hidup kita ... sungguh kita bukan pemilik hak untuk itu. Terus mengalir dengan penuh pembenahan sana-sini, itulah yang harus kita lakukan. Irama indah dan rasa manis .. musti bijaksana dalam merasakannya. Tidak selamanya yang kita dengar dan rasa akan sama seperti itu ... akan datang saatnya irama itu terdengar kurang bersahabat dengan telinga kita dan rasa itu tidak nyaman di lidah kita.
Ya ... biarkan air itu mengalir ... dengan iramanya .. dengan rasa nya ..

* Tuntun kami menjadi lebih bijaksana Ya Robbi ..