Friday, December 29, 2006

spirit buat 2007

Desember hingga Januari tahun depan, bertepatan dengan hari raya haji yang identik dengan musim orang merit, beberapa undangan nyampe di mejaku, pun berita dari seorang kawan yang mengabarkan ikhwal pernikahannya minggu kemaren, (maap gak bisa dateng ... jaooh .. hehe..) dan bukan gak mungkin undangan dan kabar gembira itu akan susul menyusul. Lawong emang sudah ’wayah’ nya je ..

Pertanyaan default tentang kapan merit sepertinya sudah bener-bener berstatus default bagiku. Untuk saat ini. Bukan hanya mereka yang jarang ketemu dan tiba2 bertanya kabar aja yang menanyakan itu, yang sering ketemu pun idem. Hot topic deh pokoknya.

Seseorang memutuskan untuk menikah kebanyakan karena alasan kecukupan yang sebenernya punya nilai relatif.. cukup punya niat dan keinginan, cukup usia, cukup bekal materi, cukup bekal mental .. dan yang terpenting cukup ilmunya. Ilmu seseorang menjadi sedemikian penting karena akan berpengaruh ke aspek-aspek lain yang disebutin sebelumnya. Bahkan bisa jadi hanya dengan berbekal ilmu yang cukup itu bisa disusul oleh kecukupan-kecukupan di yang lainnya. Dengan ilmu tersebut seseorang akan bisa menata hati dan langkahnya dalam menjalani proses besar dalam perjalanan hidupnya dalam suatu ikatan pernikahan.

La trus, kalo masih ’merasa’ blm cukup juga ? Sekali lagi, ’merasa’ juga punya nilai relatif yang beda dari setiap pandangan orang dan kalo diturutin bakal gak akan ada abisnya alias kurang terus.

Ngobrolin soal ’wayah’... la wayahku kapan kiy ? xixixixi ... sabar ....akan tiba pada gilirannya .. segala sesuatu akan datang tepat pada waktunya dan indah pada saatnya ..

Wednesday, December 13, 2006

air mata

Hampir di setiap kali pertama seorang manusia menghirup udara dunia, kebanyakan dibarengi dengan tangis dan airmata. Si bayi menangis, demikian dengan bundanya yang rela meneteskan air mata bahagia atas kelahiran buah hatinya. Bahasa tangis ini juga lah yang menjembatani mereka berdua. Haus, nangis. Lapar, nangis. Pipis, nangis begitu seterusnya ..

Masa kanak kanak, remaja bahkan dewasa hingga usia lanjut pun kehidupan manusia masih juga diwarnani tangis. Semua bisa berekspresi secara bebas dengan bahasa air mata.

Air mata.. senjata tak bermata yang sering kali jadi andalan bagi kaum hawa dan bisa menjadi sedemikian ampuh ngalah2in nuklir ... (dueee .. segitunya). Sebenernya air mata gak mengenal gender kok, sah2 aja buat para pria untuk memproduksinya. Tapi sepertinya memang ini lebih identik dengan sosok wanita sebagai produsen .. (termasuk yang nulis nih .. )

Coba diinget-inget, kapan ya terakhir kali ngeluarin air mata. Entah itu sebab sedih, bahagia, sekedar kelilipan atau bahkan tanpa sebab jelas yang bikin air mata tiba2 ngucur tanpa permisi..

Kejadian yang melukai perasaan, membawa kekecewaan yang mendalam, kehilangan amat sangat, plus kejadian2 lain yang bersifat sedih seringkali jadi sumber utama terkurasnya air mata seseorang. Kalo keinget luka lama sering kali air mata juga keluar dengan sendirinya. Hiks .. jadi ikutan sedih ..

Sementara itu, kelahiran, kelulusan, dapet rejeki or peristiwa yang bikin hepi sampai menyentuh hati kadang juga bikin orang mengeluarkan air mata disamping ketawa pastinya. Bisa jadi ini ungkapan syukur yang tak terucap lewat lisan.

Air mata yang keluar dengan alasan cukup ilmiah adalah ketika kita kelilipan. Peran air mata sangat penting untuk melindungi mata kita dari kemasukan barang2 super mini yang pengen masuk ke mata. Thx my tears .. :)

Yang bikin agak geleng-geleng kalo air mata keluar lantaran nonton film or tayangan di tipi bisa bikin seseorang nangis sesenggukan gak selesai2. Gak termasuk yang ini kan ? Tapi kalo sampai ada gapapa kok .. sah-sah aja.

Yang mungkin punya kedudukan lebih tinggi diantara air mata2 yang udah disebutin sebelumnya sepertinya adalah menetesnya air mata karena sadar akan kedudukan kita sebagai manusia dihadapanNya. Hanya DIA tempat kita mengadu, menyadari kesalahan kita sebagai hamba yang penuh dosa dan tak layak menempati surgaNya tapi juga tak kuasa untuk singgah di nerakaNya, tak terasa air mata menetes ... semoga dosa ini lebur bersama tetesan air mata itu .. Amiin ..

Terus .. kalo air mata di sejajar kan dengan cinta yang bilang orang merupakan bahasa universal .. pada setuju ngga ya ?