Tuesday, May 02, 2006

Full Day in May

Di bulan mei ada beberapa hari yang diperingati secara khusus. Ada hari buruh internasional, disusul dengan hari pendidikan sampai dengan hari kebangkitan nasional yang sempat memberikan warna baru bagi sejarah bangsa Indonesia karena di akhir Mei tahun 1998 lalu presiden Indonesia yang telah berkuasa lebih dari 30 tahun akhirnya harus lengser oleh kekuatan para mahasiswa.

Sepertinya semangat Kebangkitan masih terasa hingga kini di tahun 2006. Bagaimana tidak, pada tanggal 1 mei kemaren sekitar seratus ribu pendemo membanjiri jakarta. Yup, sebanyak itu para buruh yang boleh dibilang sebagai wakil para pekerja yang mendapatkan upah dari orang lain (tak terkecuali aku) tengah menggelar perhelatan besar menyuarakan hak-hak mereka. Jelas sekali kalau sebagian besar masyarakat Indonesia masih harus nunut kerja ke orang lain... ini kenyataan bung! Tuntutan untuk menolak revisi UUK nyaring mereka teriakkan. Tanpa mengecilkan profil para buruh, pengerahan massa-lah yang cukup bisa menjadi senjata bagi mereka untuk sekedar memperjuangkan hak. Titip suara pada para wakil rakyat sepertinya tidak akan mendapatkan perhatian walau sekedar lirikan saja. Ya.. ya.. tetap semangat!

Second day in May diperingati sebagai hari pendidikan nasional. Kalo jaman sekolah ku dulu peringatan ini diikuti oleh seremonial upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional. Malah pernah dulu ditetapkan sebagai hari libur Nasional. Entah seremonial dan peringatan apa yang sekarang mewarnai Hari Pendidikan Nasional di sekolah-sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal. (Lawong dah gak sekolah lagi.. any info ?? ..)

Program wajib belajar 6 tahun disusul wajib belajar 9 tahun merupakan upaya pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tercapaikah tujuan dari program itu ? Semakin banyak tercetak lulusan sekolahan dengan tingkat kecerdasan dan intelektual tinggi. Namun demikian .. misi pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantoro sebagai bapak Pendidikan kiranya perlahan telah terkikis. Banyak yang pintar tapi tidak dengan perilaku yang mencerminkan insan-insan berpendidikan. Dunia pendidikan tak luput dari komersialisme. Duh .. kapan para pelajar kembali mencium hormat tangan guru mereka ketika sang guru baru memasuki gerbang sekolah dengan menuntun sepeda kumbang nya .. Miss that moment ..

Terlepas dari semangat para buruh yang berkobar kobar untuk menuntut hak dan semangat para penuntut ilmu untuk harapan masa depan yang lebih baik, boleh jadi semangat kebangkitan nasional menjadi sebuah puncak peringatan-peringatan di bulan mei. Sebenernya kalo ngomongin semangat kebangkitan nasional sepertinya ya kok terlalu muluk untuk ukuran saya .. Yang sederhana aja lah .. semangat untuk berbenah diri pribadi untuk jadi lebih baik dan bermanfaat bagi sekitar .. kayanya kedengeran lebih nyaman. Tul ngga ? :)

1 comment:

sand said...

tul.. semangat.. semangat.. merdekaaa.... telat post coment-e polahe lagi merasakan hal yang sama ta saat ini...