Monday, January 10, 2005

Kita tidak sendiri

Aku tidak begitu mengenal sosok beliau. Sosok yang jarang sekali kurindukan karena kehadirannya telah mampu digantikan oleh ibuku yang lemah lembut namun bisa bertindak perkasa dan tegas pada saat yang tepat sebagai seorang ayah. Waktu kebersamaan kami begitu pendek saat Allah berkehendak untuk mengambil beliau dari kami. Meski semua bilang kedekatanku dengan ayah sangat istimewa waktu itu, namun kenangan kebersamaan masa kecilku dengan beliau seolah tak bersisa. Mungkin ini kehendakNya agar aku mampu tegar tanpa beliau. Hingga jujur saja, saat perasaan rindu yang amat sangat akan beliau datang, sering kali menguap dengan perlahan seperti embun yang disinari matahari sehingga menyisakan kehangatan ...

Kini, saat hampir tiap hari kudengar jumlah anak yatim, piatu, atau bahkan yatim piatu semakin bertambah dari hari kehari di tanah rencong, kembali rindu itu datang dengan sangat. Hatiku bergetar mengingat mereka semua. Mereka yang mendadak harus kehilangan orang-orang yang begitu dekat dan begitu mereka kasihi. Kehilangan ayah, ibu, keduanya, anak atau bahkan saudara yang lainnya. Ya Allah, Engkaulah penentu usia hambaMu. TakdirMu tak kuasa kami tolak saat Engkau berkehendak memanggil yang Engkau kehendaki.

Entah bagaimana melukiskan perasaan kehilangan akan orang-orang yang dekat dengan kita tanpa kita tahu pasti mereka dimana. Sedih ? Sudah pasti kita tidak bisa berkata tidak. Mungkin hanya orang-orang yang mengalaminya sendiri yang bisa memahaminya. Semua tempat di alam semesta ini adalah kepunyaanNya. Dimanapun Dia meletakkan mereka-mereka yang kita sayangi, semoga tempat itu istimewa disisiNya ...

Buat saudara-saudaraku yang ditinggalkan, kita tidak sendiri ...

No comments: