Thursday, July 07, 2005

Ujung pembelajaran

Manusia hidup bersama waktu, demi detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun .. windu, dasa, bahkan abad atau entah apalagi namanya. Bersama itu pula manusia terus mengalami perubahan. Semakin bertambah kuantitas usia, itu pasti. Tapi tidak begitu dengan kualitasnya. Ada yang semakin baik, tetap segitu-gitu aja ato bahkan semakin buruk.

Bersama waktulah kita terus belajar, demikian sekiranya pesan yang pengen disampaikan penulis buku Menjadi Manusia Pembelajar, Andreas Harefa. Dan jangan berfikir sempit, belajar juga tidak musti diidentikkan dengan bangku sekolah. Banyak sarana dan wadah untuk menjadikan kita terus belajar. Apalagi dengan kondisi saat ini. Sekolah menjadi sedemikian mahal untuk dihargai dengan rupiah, meskipun itu sekolah dengan status negeri. No problemo buat mereka2 yang memang berduit yang bisa memilih dengan mudah sambil tunjuk jari sekolah mana yang mau dijadikan tempat menuntut ilmu. Tapi bagaimana dengan mereka yang harus senantiasa berhitung secermat mungkin untuk budgeting ini dan itu ? ...

Mungkin bukan kapasitasku kalo harus membahas masalah pendidikan negeri ini. Dan lagi sudah banyak pakar yang rajin menyumbangkan pemikiran mereka di media yang entah bagaimana realisasinya ... Ya .. semoga orang2 besar di sana diberikan kekuatan untuk mewujudkan impian sederhana rakyat-rakyatnya .. Amin.

Bersyukurlah jika kita diberi kesempatan untuk bisa memiliki surat tanda tamat belajar. Tapi musti diingat bahwa pembelajaran itu belum berakhir oleh hanya selembar kertas itu ... kita musti belajar terus .. terus dan terus .. Dan kalo memang kita belum diberikan kesempatan untuk itu ... marilah kita berpikir lebih panjang, banyak cara yang bisa dilakukan. Nasib seseorang tidak hanya ditentukan oleh sebuah ijazah, dan banyak ilmu laen yang harus kita pelajari seiring langkah kita ..

* ... semoga kelak kita terima ijazah kelulusan itu di tangan kanan kita ... Amin

No comments: