Wednesday, December 22, 2004

Semua milikNya

"Wis, ra usah dipikir masalah duit, engkok ben dirembug sedulur, sing penting saiki awakmu cepet waras ..." (udah, gak usah dipikir masalah uang, ntar biar dibicarakan semua saudara, yang penting sekarang kamu cepat sembuh).
Deg, jantungku seperti berhenti mendengar ucapan seseorang yang sedang menunggui pasien di sebelah kakekku. Pembicaraan yang tak sengaja kudengar karena memang kebetulan posisi kami waktu itu cukup dekat. Di tengah kondisi kritis yang dihadapi pasien itu pasti dia tidak hanya merasakan kesakitan akan sakitnya tapi juga beratnya pikiran masalah keuangan rumah sakit yang nanti harus diselesaikannya. Tapi sungguh hanya karena untuk membesarkan hati si sakit atau memang sudah ada persiapan dana sehingga saudaranya berupaya menghilangkan kegundahan hatinya. Tak kudengar jawaban si sakit atas pernyataan yang bernada menghibur itu, mungkin dia terlalu lemah untuk bersuara.

"Ya Allah, kuatkan kami semua yang tengah mengahadapi ujian yang tengah Kau berikan. Kepada kakekku yang habis operasi, kepada pasien di sebelah kakekku dan juga kepada pasien-pasien lain serta semua keluarga yang senantiasa berada di dekat mereka semua. Jadikan ujian ini sebagai jalan menuju kedekatan kami dengan Mu. Sakit dan sehat adalah anugerah dariMu. Mampukan kami untuk selalu mensyukuri semua karuniaMu. Amin."

No comments: